apakah Tuhan memberikan kesempatan kepada pemalas?
kepada mereka yang malas?
kepada mereka yang tidak memiliki inisiatif?
kepada mereka yang melakukan sesuatu hanya ketika ada yang meminta?
lalu siapakah pemalas?
apakah mereka yang tidur saja pekerjaannya?
atau jika dengan tidur bisa mendapatkan uang, apakah itu pemalas?
lalu apakah "malas" hanya diukur dari uang?
ketika jumlah uang sedikit bisa dikategorikan malas?
kalau uang banyak bukan pemalas?
begitu?
tidak juga...
saya hanya tidak senang melihat orang yang tidak berusaha
tidak mau maju
menunggu perintah....
aah mau jadi apa masa depan jika seperti itu?
Tuhan seharusnya menyadarkan para pemalas yang juga bukan pemalas itu
menyadarkan bahwa orang lain tidak akan menunggu mereka bangkit dari kemalasan atau apalah itu namanya!
menyadarkan bahwa mereka bukanlah bayi, bukan pesuruh!
mau bekerja kok kalau hanya disuruh!!!
ketika orang lain melakukan sesuatu yang hebat, komennya:
"aaahh aku we nek mung ngono iso, tapi males"
aah males jadinya! males denger nya!
insap-insap tobat!!! inget umur...
sepertinya surga pun tidak memiliki tempat untuk pemalas.
...
"Iya Han?"
menurutku pemalas itu tdk bisa diukur dari berapa uang yg dia dapat, berapa nilai yang dia peroleh tapi pemalas dapat diukur dari seberapa besar semangat dalam hidupnya, bagaimana perjuangan dia untuk menyelesaikan masalah yang dia hadapi.
ReplyDeleteSo...TETAP SENAGAT !!!!!!!
TUGAS SEAMOLEC BY PAK TAUFIK PENTING GA RUGI
ReplyDeleteCLICK DISINI: http://hotfile.com/dl/77644952/494e656/40_questions_(1).doc.html
aih long time ago, and i just realized ur comments kakak seperguruan =)
ReplyDeleteyooh pokoke keep the spirit of seamolec yiyaaay!!!